Jeruk (atau limau/limo) purut (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), dan truc (Vietnam).
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-pinena.
Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix) berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.
Manfaat daun jeruk purut yang paling utama adalah digunakan sebagai bumbu rempah terutama untuk masakan Asia. Rasanya yang khas biasa digunakan para juru masak untuk menambahkan aroma jeruk yang kuat. Sebagian besar juru masak menggunakan daun jeruk segar sebagai penyedap rasa, namun beberapa juga menggunakan daun yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Cara menggunakannya juga sangat mudah, tinggal masukkan daun jeruk purut utuh ketika sedang menumis bumbu masakan atau bisa juga di rajang terlebih dahulu agar aromanya lebih muncul.
Manfaat daun jeruk purut selain digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, ternyata juga diambil minyaknya sebagai bahan wewangian. Kandungan utama minyak daun jeruk purut adalah minyak astiri citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Memang belum ada penelitian yang lebih lanjut tentang manfaat daun jeruk, namun minyak daun jeruk purut juga dipercaya mampu menyuburkan rambut. Selain itu, daun jeruk purut juga dipercaya berkhasiat untuk menambah stamina ketika selesai mengerjakan pekerjaan berat.
Referensi : Wikipedia dan berbagai sumber lainnya.
daun jeruk,
manfaat daun jeruk,
morfologi daun jeruk,
klasifikasi daun jeruk,
kandungan daun jeruk,
daun jeruk dan manfaatnya,
daun jeruk wikipedia
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-pinena.
Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix) berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.
Manfaat daun jeruk purut yang paling utama adalah digunakan sebagai bumbu rempah terutama untuk masakan Asia. Rasanya yang khas biasa digunakan para juru masak untuk menambahkan aroma jeruk yang kuat. Sebagian besar juru masak menggunakan daun jeruk segar sebagai penyedap rasa, namun beberapa juga menggunakan daun yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Cara menggunakannya juga sangat mudah, tinggal masukkan daun jeruk purut utuh ketika sedang menumis bumbu masakan atau bisa juga di rajang terlebih dahulu agar aromanya lebih muncul.
Manfaat daun jeruk purut selain digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, ternyata juga diambil minyaknya sebagai bahan wewangian. Kandungan utama minyak daun jeruk purut adalah minyak astiri citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Memang belum ada penelitian yang lebih lanjut tentang manfaat daun jeruk, namun minyak daun jeruk purut juga dipercaya mampu menyuburkan rambut. Selain itu, daun jeruk purut juga dipercaya berkhasiat untuk menambah stamina ketika selesai mengerjakan pekerjaan berat.
Referensi : Wikipedia dan berbagai sumber lainnya.
daun jeruk,
manfaat daun jeruk,
morfologi daun jeruk,
klasifikasi daun jeruk,
kandungan daun jeruk,
daun jeruk dan manfaatnya,
daun jeruk wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar