Rabu, 16 Januari 2013

Berburu Stationery Murah Meriah di Asemka

Hingga kini, area ini masih menjadi pusat perkulakan termurah di Jakarta, bahkan mungkin di Indonesia. Bagi Anda yang mencari barang-barang kebutuhan kantor dan sekolah anak, serasa menemukan surga belanja di sini. Ibaratnya, di sini rupiah Anda terasa jauh lebih bernilai. 

Rintik hujan yang mulai membasahi kawasan pasar asemka di bilangan Jakarta Barat seakan menjadi pertanda bagi para pedagang untuk perlahan membereskan barang dagangannya. Di antara para pedagang tersebut  terlihat Ibu Rita yang membantu suaminya menutupi buku-buku dengan plastik transparan lebar. Selayaknya pasar tradisional, kios-kios mereka hanya beratapkan seadanya, di bawah jembatan layang yang disulap  menjadi gedung dadakan. Jarum jam bahkan belum menunjukkan pukul lima. Masih satu jam dari waktu tutup kios yang sebenarnya. “Sehari-hari kita biasa buka sampai jam 6 sore, tapi sudah mulai hujan jadi kita tutup-tutupin dulu sebagian dagangan biar ga kena ujan” tutur Ibu Rita.
13582727211663214314

Namun, di tengah rintik hujan segerombolan ibu tampak masih asik memilih barang dagangan untuk di borong. Kios-kios lain pun tampak masih dikerumuni para pembeli. Hal ini tak aneh, kebanyakan dari mereka sudah rela menempuh jarak jauh untuk bisa sampai ke pasar Asemka. Bahkan ibu Retno asal Depok beserta teman kantornya mengaku langsung naik kereta commuter line dari stasiun depok selepas jam pulang kantor demi berburu stationery dengan harga miring. “Habis lumayan selisih harganya kalo beli di sini” ujar ibu Isna yang masih berseragam kantor lengkap dengan nuansa krem. Menurut penuturannya, kali pertama ia berbelanja di Asemka juga karena promosi teman kantornya. Dari mulut ke mulut, Asemka ‘ketenaran’ surga belanja murah ini memang makin tersebar.
Bila kita menengok ke belakang. Kawasan sekitar Asemka, Glodok sejak jaman kolonial memang telah menjadi pusat perdagangan yang terkenal ramai.Hal demikian tercantum di dalam buku karangan Susan Blackburn ‘Jakarta Sejarah 400 Tahun’ (Masup Jakarta, 2011). Renovasi kawasan Pecinan telah menjadikan kawasan ini saebagai pusat bisnis pada tahun 1940-an.

Surga Pedagang Eceran
Terkenal dengan harganya yang fantastis, tak heran banyak orang lalu-lalang sambil membawa kantongan besar berisi aneka stationery dengan berbagai model, corak dan warna. Ya, mereka sebenarnya pedagang yang akan menjual kembali barang kulakan tersebut di toko-toko besar atau juga toko usaha kecil-kecilan milik pribadi. Bisa mendapatkan keuntungan tinggi menjadi salah satu alasan yang medorong banyak pedagang stationery berburu barang kulakan di pasar Asemka. Salah satunya adalah uda Ahmad yang terlihat sibuk tawar-menawar harga “Sudah sekitar dua tahun saya beli barang kulakan di sini untuk di jual lagi di warung depan rumah. Sudah langganan juga di toko ini” tutur uda Ahmad yang memiliki warung di depan rumahnya di bilangan Matraman, Jakarta Selatan.

Dimanjakan dengan Berbagai Variasi Barang
Bukan hanya dari segi harga, stationery atau yang seringkali disebut Alat Tulis Kantor (ATK) yang di jajakan kios-kios sepanjang jalan pasar Asemka memang terkenal memiliki model dan corak yang sangat up-to-date. Dari kejauhan, buku tulis, notes, aneka tempat pensil dan alat tulis bergambar kartun anak akan menarik perhatian siapapun yang melintas.
Dengan mudah kita bisa menemukan notes kecil dan bolpoin bergambar Angry Bird yang notabene merupakan salah satu kartun yang sedang nge-tren di pasaran. Dengan hanya merogoh kocek 10 ribu rupiah anda bisa mendapatkan sebuah tempat pensil pink cantik bergambar princess lengkap dengan dua buah pensil, penggaris, penghapus dan rautan dengan gambar dan warna senada di dalamnya. Pensil berbagai ai merek, pensil mekanik dan bolpoin akan terasa lebih muah apabila dibeli grosir.
13582733131790141475
Berbagai pilihan bolpoin cantik yang banyak diminati pembeli
Clear holder model tas jinjing penyekat untuk pemisah dokumen ditawar dengan harga 20.000 rupiah tentu saja dengan aneka pilihan warna menarik. Harga satu rim kertas paper one A4 70gr bisa anda dapatkan dengan 25.000 rupiah. Bisa-bisa anda harus merogoh kocek lebih dalam, apabila membeli merek yang sama di salah satu toko buku ternama. Di mana satu rim-nya dijual dengan harga 33.500 rupiah
Seringkali kita harus berpusing-pusing ria mencari tempat makan, payung, tas sekolah bagi anak, adik atau keponakan. Kios-kios stationery di kawasan Asemka ternyata juga menjajakan itu semua. Beragam kebutuhan tersebut tinggal kita pilih model dan warna yang pas di hati. Ini memang menjadi salah satu kelebihan dari kios stationery di Asemka. Barangnya variatif dan tidak hanya mencakup alat tulis kantor yang standar seperti buku tulis, peralatan tulis atau kertas saja. Bahkan tas-tas kain yang sangat berguna untuk tempat souvenir atau sekadar tempat membawa bekal makanan juga bisa ditemukan di sana. Ibu Isna mengaku membeli tas kain untuk tentengan pengajian “Saya sampai beli empat lusin untuk tentengan pengajian di rumah” tutur ibu Retno.

Genangan air yang cukup mengganggu di sekitar kios yang terletak di bawah jembatan layang membuat segerombolan pembeli melangkahkan kaki ke seberang. Di sanalah sebenarnya terletak kios-kios di dalam pertokoan Asemka. Keadaan di dalam tidak bisa dibilang lebih baik apalagi lenggang. Namun, ukuran kiosnya lebih besar dibandingkan kios yang ada di kolong jembatan layang sehingga bisa membuat pembeli sedikit ‘bernafas’.

Usut punya usut, setelah transaksi tawar-menawar dilakukan ternyata kios-kios yang terletak di dalam pertokoan memberi harga yang sedikit lebih tinggi. Mungkin hal ini yang menyebabkan gedung pertokoaan tua berlantai sepuluh kini hanya terisi tiga lantai, lantai selebihnya kosong. Kebanyakan pedagang telah beralih ke bangunan dadakan ‘ilegal’ di sepanjang kolong jembatan layang. Alasan yang dikemukakan rata-rata karena lebih lokasinya lebih strategis, berada di perempatan jalan besar sehingga lebih ramai pembeli. Tapi sebenarnya kita tetap bisa mendapatkan harga miring apabila jago menawar harga.Ya, keahlian yang memang amat diperlukan untuk melakukan transaksi di pasar-pasar tradisional.

Pembeli Untung Pedagang pun Untung
135827357693438126
Map dan stiker di gantung menghiasi salah satu kios di basement, blok C pertokoan asemka

Momen-momen tertentu bisa menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang stationery di asemka. Salah satunya saat libur panjang sekolah menjelang tahun ajaran baru dimulai, pedagang akan meraup keuntungan yang terbilang ‘lumayan’ dari hari-hari biasa. Banyak ibu-ibu beserta anak yang akan sibuk mencari perlengkapan sekolah di kios-kios Asemka. Belum lagi, para pedangang eceran juga akan menambah laris dagangan mereka. Jika setiap harinya sekitar 5 dus buku tulis habis terjual, saat musim libur panjang sekolah jumlahnya bisa berlipat. “Contohnya pas awal Juli kemaren bisa 30-40 dus ludes terjual.” ungkap Rudy. Satu dus yang ia maksud ada yang berisi 24 dan 32 pak buku. Setiap pak-nya berisi 10 buku. Jadi, menjelang tahun ajaran baru total Rudy bisa menghabiskan sekitar, 30×24x10 = 7.200 buku. Sangat jauh berbeda di hari biasa setiap harinya ia hanya mampu menjual, 5×24x10 = 1.200 buku.

Dominasi Barang Cina
Mungkin terlintas pertanyaan di benak kenapa harga stationery di Asemka bisa begitu ‘menggiurkan’.  Darimana sebenarnya barang-barang tersebut berasal? Barang-barang yang dijajakan di pinggiran jalan hingga yang berjejer di etalase kebanyakan merupakan barang-barang buatan Cina. Memang ada beberapa barang lain yang juga berasal dari korea, namun barang buatan Cina memang masih mendominasi.Hal ini karena barang cina memang variatif dan lebih cepat mengikuti tren yang berkembang di pasaran. Lalu bagaimana dengan kualitas? “Biarpun barang Cina kita tetap pilih-pilih kalo mau ambil barang. Kualitas kita jaga, biasanya barang dari importir langganan memang bagus kualitasnya.” terang cici Shella yang melanjutkan usaha keluarga bersama sang kakak Beberapa pedagang juga ada yang memilih untuk mengambil barang dari sales keliling yang rajin menyambangi tiap kios. Sebagai pembeli tentu saja kita harus tetap jeli memilih barang yang ingin kita beli. Perhatikan secara saksama cacat produk yang jika dilihat hanya sekilas mungkin tak kentara.
Nah, sudah siap untuk berada di antara kerumunan pemburu stationery dan mencicipi nikmatnya berbelanja di surgannya segala macam alat tulis? Siapkan uang yang cukup dan yang terpenting adalah kelihaian menawar dan ke-jelian untuk bisa memborong stationery bagus dengan harga fantastis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar